1. Pengertian RDBMS
Relational Database sebenarnya adalah salah satu konsep
penyimpanan data, sebelum konsep database relasional muncul sebenarnya sudah
ada dua model database yaitu Network Database dan Hierarchie Database. Dalam
database relasional, data disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi,
dan antar tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan atau relationship,
sehingga sering kita baca diberbagai literatur, database didefinisikan sebagai
“kumpulan dari sejumlah tabel yang saling hubungan atau keterkaitan”. Nah,
kumpulan dari data yang diorganisasikan sebagai tabel tadi disimpan dalam
bentuk data elektronik di dalam hardisk komputer. Untuk membuat struktur tabel,
mengisi data ke tabel, mengubah data jika diperlukan dan menghapus data dari
tabel diperlukan software. Software yang digunakan untuk membuat dan mengelola database (membuat tabel, mengisi data, mengubah
data dan menghapus data) disebut Relational Database Management System(RDBMS)
atau sering juga disebut sebagai database engine. Sedangkan perintah yang digunakan untuk membuat
tabel, isi, ubah dan hapus data disebut perintah SQL yang merupakan singkatan
dari Structure Query Language. Jadi, setiap software RDBMS pasti bisa digunakan
untuk menjalankan perintah SQL.
Sebenarnya fungsi RDBMS bukan cuma membuat tabel, mengisi data,
mengubah dan menghapus data, untuk manajemen data dalam skala besar dan agar
bisa mendukung proses bisnis yang continue dan real time suatu RDBMS dituntut
untuk mempunyai kemampuan manajemen user dan keamanan data, backup dan recovery
data serta kemampuan lainnya yang berkaitan dengan kecepatan pemrosesan data
(performance).
2. Sejarah RDBMS
Istilah
RDBMS diperkenalkan oleh Edgar F. Codd pada makalah seminarnya yang
berjudul "A
Relational Model of Data for Large Shared Data Banks". Salah
satu definisi RDBMS yang cukup dikenal secara luas atas sebuah sistem basisdata
relasional adalah 12 hukum Codd. Namun demikian, pada awal-awal
implementasinya banyak model relasional yang tidak mengikuti seluruh
elemen-elemen yang terdapat dalam hukum-hukum Codd tersebut yang menjadikan
terminologinya berkembang untuk mendeskripsikan sebuah tipikal sistem basisdata
yang lebih luas. Dalam cakupan yang minimum sistem tersebut memenuhi kriteria
berikut:
menyajikan
data pada pengguna dalam bentuk relasional (ditampilkan dalam bentuk tabular,
sebagai koleksi dari tabel dimana setiap tabel berisi sekumpulan baris dan
kolom) menyediakan operator relasional untuk memanipulasi data dalam bentuk
tabular.
Sistem yang
pertama kalinya yang secara relatif memenuhi implementasi atas sebuah model
relasional adalah Pusat Studi Ilmiah IB, Inggris, di Peterlee; IS1 (1970-1972) dan implementasi lain yang
mengikutinya PRTV (1973-1979). Sistem yang pertama
kalinya dijual secara komersil sebagai RDBMS adalah Multics
Relational Data Srore pada tahun 1978. Yang lainnya adalah Berkeley Ingres QUEL dan IBM BS12
3. Pemanfaatan RDBMS
Ada beberapa
ketidaksepahaman terhadap definisi atas "relasional" dari DBMS.
Definisi yang paling populer dari sebuah RDBMS seringkali dianggap kurang
tepat, beberapa kalangan berargumentasi bahwa penyajian data sebagai kumpulan
baris dan kolom sudah cukup memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai sebuah
RDBMS. Sebuah sistem basisdata dikatakan memenuhi kriteria sebagai RDBMS
apabila memenuhi hukum-hukum yang ditetapkan dalam 12 hukum Codd,
namun pada kenyataannya justru kebanyakan sistem basisdata tidak mendukung
sepenuhnya implementasi hukum-hukum Codd tersebut.
Kalangan
lainnya beranggapan apabila sebuah sistem basisdata tidak mengimplementasikan
keseluruhan hukum-hukum Codd tersebut, maka sistem tersebut tidak dapat disebut
sebagai relasional. Pandangan seperti ini, yang banyak diterima oleh para
teoritis dan kalangan-kalangan lainnya yang memegang teguh prinsip-prinsip
Codd, tentunya akan mendiskualifikasikan banyak sistem basisdata yang ada saat
ini tidak murni relasional. Dalam kenyataannya, sistem basisdata yang
menggunakan SQL
(Structured Query Language)
untuk mengakses dan memodifikasi data tidak bisa dikatakan sebagai RDBMS
menurut definisi ini. Sementara itu, para pendukung atas sistem basisdata yang
ada menyebutkan sebuah sistem basisdata yang menerapkan hanya beberapa dari
hukum-hukum Codd tersebut disebut sebagai Sistem Manajemen Basisdata Semi-Relasional/Pseudo-Relational Database
Management Systems (PRDBMS). Untuk sistem manajemen basis data yang
sepenuhnya menerapkan hukum-hukum Codd tersebut selanjutnya disebut sebagai Sistem Manajemen Basisdata
Murni-Relasional/Trully-Relational Database Management Systems (TRDBMS).
Saat ini,
hampir seluruh RDBMS yang ada menerapkan SQL sebagai bahasa query namun juga
menyediakan dan mengimplementasi beberapa alternatif lainnya. Alpora Dataphor adalah RDBMS yang
tersedia secara komersil yang mengikuti secara penuh ke dua belas hukum-hukum
Codd tersebut, dan kedua kelompok mengenalnya sebagai RDBMS.
Keluhan yang
muncul dan dikenal secara umum terhadap keberadaan RDBMS adalah kenyataan bahwa
implementasi yang ada saat ini dipandang sebagai terlalu statis. Spekulasi
bermunculan terhadap kemungkinan untuk membuat sebuah sistem basisdata generasi
baru yang menggunakan model relasional secara dinamis dengan kolom yang bisa
dibuat secara dinamis, ukuran yang berkembang secara dinamis, didefinisikan
secara dinamis. Setiap baris dapat diimplementasikan sebagai map (kamus ataupun
larik asosiatif) dan kolom-kolom yang tidak dikenal secara sederhana disajikan
sebagai field kosong. Beberapa kalangan menganggap hal ini menyalahi model
relasioal murni, namun kalangan lain menyanggah bahwa sebuah penggunaan map
hanyalah sebagai detil implementasi saja. Sehingga dalam pandangan ini, sebuah kolom
yang tidak ditemukan/tidak ada secara sederhana hanyalah dipandang sebagai
perihal interpretasi dan dianggap sebagai pilihan cara penyajian saja.
Sekian, semoga bermanfaat J
0 komentar:
Posting Komentar